Apa itu Socially Responsible Investing (SRI)?



Socially Responsible Investment adalah suatu bentuk investasi yang mengutamakan dampak sosial yang positif disamping tujuan untuk memperoleh keuntungan secara finansial. belakangan ini banyak pada investor kaya raya yang sudah mulai menyadari akan pentingnya pengaruh mereka terhadap kemanfaatan untuk orang banyak. Mereka melihat bahwa ada peluang untuk melakukan perubahan positif melalui aktifitas investasi yang memperhatikan bidang sosial kemasyarakatan, Oleh karena itu muncul istiah SRI atau socially responsible investment yang menjadi jawaban atas kebutuhan para investor tersebut. Tentu ini disambut baik oleh masyarakat, terutama mereka yang sangat membutuhkan uluran tangan dari orang kaya agar bisa mencapai kehidupan yang layak. Jadi ini menjadi suatu simbiosis mutualisme antara investor - perusahaan - masyarakat karena semua mendapatkan keuntungan dan tujuan masing-masing.


untuk kondisi saat ini trend investasi tidak hanya mengenai keuntungan namun juga ada faktor-faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam investasi. Investor-investor besar terutama dari negara-negara maju tidak hanya mencari keuntungan dalam investasi mereka, namun meski keuntungan masih merupakan prioritas utama, namun mereka juga mempertimbangkan faktor non profit di dalam investasi, oleh sebab itulah didalam penerapan SRI itu terhadap strategi investasi memang harus turut mempertimbangkan mengenai tanggung jawab sosial dalam berinvestasi. Jadi kegiatan investasi tidak hanya ditujukan untuk mencari keuntungan, tetapi ditujukan untuk kegiatan sosial, dengan kata lain bisa disebut sebagai mencari untung sekaligus beramal, maksudnya disini tidak hanya diberikan kepada manusia tapi juga diberikan pada lingkungan sekitar setra sekaligus melestarikannya.


Sejarah Socially Responsible Investment (SRI)


mengenai Akar dari Socially Responsible Investment (SRI) secara sosial sebenarnya memang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Misalnya pada tahun 1700 bahwa anggota Society of Religious Friends yang lebih dikenal sebagai Quaker, itu menolak untuk terlibat dalam perdagangan budak atau berinvestasi dalam senjata perang. Serta sekitar tahun 1750, Mr John Wesley seorang pemimpin awal gereja Metodis telah menulis sebuah artikel terkenal yang berjudul "Penggunaan Uang," dimana dia menyatakan bahwa sebuah tindakan yang sangat berdosa jika cara mendapatkan uang dengan mengorbankan kesejahteraan orang banyak. Dia secara khusus mendesak rekan-rekan inisiatnya untuk tidak terlibat dalam perjudian, riba, yaitu meminjamkan uang dengan tingkat bunga yang terlalu tinggi, dan industri yang menggunakan bahan kimia berbahaya seperti arsenik dan timah.


bahkan Selama berabad-abad juga telah banyak para Investor yang bertanggung jawab secara sosial yang berfokus untuk menghindari industri yang berdosa, seperti jual beli alkohol, ganja, dan perjudian. Tetapi itu semua mulai berubah sejak tahun 1960, ketika pada Investor lebih tertarik menggunakan uang mereka untuk mempromosikan hak-hak sipil, maka kesetaraan bagi perempuan juga dan perlakuan yang lebih baik terhadap orang menjadi lebih positif. Socially Responsible Investment (SRI) telah bangkit, dan keberhasilannya yang paling menonjol sekitar tahun 1980, dimana ketika seorang Investor individu dan institusional mulai menarik uang dari negara Afrika Selatan karena kebijakan apartheid atau pemisahan dana yang ketat. Upaya mereka memainkan peran penting dalam mengakhiri apartheid pada tahun 1994, soalnya dilihat tidak terlalu menguntungkan banyak pihak yang terkait didalamnya.




Cara Kerja Socially Responsible Investing (SRI)


sebenarnya Social Responsibility Investment ini cara kerjanya hampir sama dengan investasi biasa, yaitu menanamkan modal untuk memperoleh keuntungan, hanya saja ditambahkan unsur tanggung jawab sosial, etika, dan lingkungan di dalamnya. Jadi profit atau keuntungan tetap menjadi tujuan utama, tapi mengejar profit ini dibatasi oleh faktor etika, tanggung jawab sosial, dan kelestarian lingkungan. Jadi investor yang menggunakan SRI tidak berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki tanggung jawab sosial, dan memilih investasi yang memberi dampak sosial pada masyarakat dan lingkungan sekitar, sebenarnya untuk Trend isu yang dibawa pada SRI terus berkembang, kalo dulu pada tahun 1960-an isu utamanya adalah perlindungan terhadap perempuan, anti perang, kampanye hak-hak sipil, pada masa sekarang isu yang paling diperhatikan adalah isu lingkungan. Investor yang menggunakan SRI akan menghindari perusahaan perusak lingkungan seperti tambang batu bara, industri perkebunan yang merusak hutan, dan lainnya, sehingga untuk isu penggunaan tenaga kerja anak juga diperhatikan serta menghindari perusahaan yang melakukan eksploitasi terhadap buruh, bahkan Juga tidak berinvestasi pada perusahaan rokok, minuman keras, dan senjata api, karena memang pada saat itu tergolong kurang layak disebabkan banyak dampak negatifnya.


Apa Tujuan dari Socially Responsible Investment (SRI) ?


untuk mengenai tujuan pada Socially Responsible Investment (SRI) ini dilakukan agar sanggup menghindari investasi di sebuah perusahaan yang memproduksi atau menjual zat adiktif setra  mencari perusahaan yang berkontribusi pada keadilan sosial, kelestarian lingkungan, dan upaya teknologi yang bersih/energi alternatif  sehingga sebuah Investasi yang bertanggung jawab secara sosial maka disini memiliki dua tujuan utama yaitu sebagai berikut, adanya dampak positif untuk Sosial dan memperoleh keuntungan dari segi finansinal. akan tetapi Tetapi faktor tersebut tidak serta merta dapat berjalan beriringan. Misalnya sebuah investasi yang bertanggung jawab secara sosial itu tidak berarti akan memberikan pengembalian/keuntungan yang baik kepada para Investor, dan janji pengembalian/keuntungan yang baik tidak identik juga dengan memastikan bahwa perusahaan tersebut sadar akan masyarakat, sehingga seorang investor masih harus menilai prospek keuangan suatu investasi sambil mencoba mengukur nilai sosialnya.


maka disini Anda harus tahu bahwasannya Socially Responsible Investment (SRI) ini cenderung mencerminkan iklim politik dan sosial saat itu, ini merupakan sebuah risiko penting yang harus dipertimbangkan oleh para Investor. Karena jika investasi didasarkan pada nilai sosial, maka investasi tersebut dapat menderita jika nilai sosialnya tidak diakui oleh Investor. Untuk alasan ini, maka setiap investasi yang bertanggung jawab secara sosial sering dilihat oleh para profesional investasi melalui lensa standar lingkungan, sosial dan tata kelola untuk investasi. Pendekatan ini juga berfokus kepada praktek manajemen perusahaan dengan melihat apakah perusahaan tersebut cenderung menuju keberlanjutan dan peningkatan masyarakat atau tidak. Memang sangat baik jika seorang Investor selalu berfokus kepada metode ini, karena dapat meningkatkan profit atapun laba namun untuk Sementara tidak ada bukti bahwa sebuah investasi yang sukses berasal dari investasi murni dalam nilai-nilai sosial. Karena kesadaran terhadap perubahan iklim dan pemanasan global telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, jadi Socially Responsible Investment (SRI) cenderung mengarah kepada perusahaan yang berdampak baik terhadap lingkungan dengan mengurangi emisi, atau berinvestasi pada sumber energi yang berkelanjutan atau bersih.


Contoh Socially Responsible Investment (SRI)


mengenai salah satu contoh dari jenis investasi ini adalah yang dilakukan di komunitas para petani yang berdedikasi untuk menanam kopi dengan praktek yang ramah lingkungan, dalam hal ini mereka tidak hanya akan berusaha untuk mendukung komunitas pedesaan saja, tetapi lebih kepada suatu kegiatan yang berusaha untuk melindungi lingkungan sebanyak mungkin. Selain itu kopi yang dibudidayakan sangat kemungkinan akan menjadi permintaan potensial dari publik yang tertarik pada isu-isu keberlanjutan dan keadilan sosial, sehingga untuk proses penerapannya memang secara sengaja diarahkan langsung ke organisasi yang memiliki latar belakang tanggung jawab sosial membantu masyarakat dan tidak mampu menggalang dana dari sumber lain seperti bank dan lembaga keuangan. Sehingga yayasan memungkinkan organisasi-organisasi ini untuk memberikan layanan kepada komunitas mereka, seperti perumahan dan pinjaman yang terjangkau. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas masyarakat dengan mengurangi ketergantungannya pada bantuan pemerintah seperti jaminan sosial, yang pada akhirnya berdampak positif bagi perekonomian masyarakat.




Manfaat dan Resiko Socially Responsible Investment (RSI)


Sebenarnya untuk mengenai manfaat terhadap investasi SRI, ini memang terdapat sejumlah keuntungan yang bisa diperoleh namun untuk yang paling jelas adalah investor tersebut mendukung bisnis yang memiliki nilai yang sama, Selain itu penerapan terhadap SRI telah terbukti sanggup mengungguli pasar saham secara keseluruhan, sehingga ini mungkin karena adanya fakta bahwa bisnis yang ramah sehingga biasanya lebih stabil dan kurang berisiko, Misalnya saja jika investor peduli dengan lingkungan maka dia dapat berinvestasi dalam dana yang hanya diinvestasikan di perusahaan energi terbarukan, sehingga ini akan mengurangi risiko berinvestasi di perusahaan yang merusak lingkungan, maka dari itu jika investor ingin membuat dampak positif dengan investasi dan juga ingin melihat pengembalian yang baik maka SRI merupakan pilihan yang bagus, singkatnya gini ada tiga manfaat utama berinvestasi di bisnis SRI: sosial, keuangan, dan lingkungan. sehingga secara sosial bisnis ini berfokus untuk memberi manfaat tidak hanya bagi pemegang saham, tetapi juga karyawan, pelanggan, dan masyarakat luas, dan untuk secara finansial, bisnis ini telah terbukti mengungguli pasar, dengan volatilitas yang lebih rendah dan risiko yang lebih kecil, sedangkan dari segi lingkungan bisnis tersebut sering kali lebih efisien dan berkelanjutan sehingga dapat menghemat uang perusahaan dalam jangka panjang untuk kedepannya.


Untuk sisi resiko atas investasi Socially Responsible Investment sebanarnya tidak terlalu banyak soalnya lebih banyak manfaat yang akan diperoleh, namun yang namanya sistem pasti selalu ada kekurangan, salah satu risiko utama yaitu investor mungkin tidak menghasilkan uang sebanyak jika dia berinvestasi di perusahaan yang non-SRI. Ini karena ada beberapa bisnis yang mungkin tidak menguntungkan seperti yang lain, dan investor mungkin tidak mendapatkan pengembalian investasi yang sama. Selain itu, beberapa orang percaya bahwa ada risiko uang investor tidak akan kembali dari perusahaan SRI jika terjadi kesalahan, maka dari situasi ini sangat penting untuk melakukan riset sebelum berinvestasi dan mengetahui apa yang dihadapi kedepannya, sehingga kedepannya kita tidak salah dalam mengambil sebuah keputusan.


Kesimpulan


Dari uraian diatas dapat bisa ambil kesimpulan bahwasannya Socially Responsible Investing merupakan jenis investasi emiten yang mengutamakan kelestarian sosial dan lingkungan, fokus antara perusahaan dan investor sudah selaras untuk bersama-sama membangun proyek hijau yang selain menghasilkan keuntungan juga membantu menjaga bumi. sehingga dari sebuah Proyek semacam ini juga dinilai berpotensi untuk dijadikan sebagai investasi jangka panjang, kedepannya masih sangat cerah untuk proyek semacam ini, selain itu SRI juga terbaru jenis investasi yang dapat dianggap bisa bertanggung jawab secara sosial yang berdasarkan sifat bisnis yang dijalankan oleh sebuah perusahaan. Inti dari makna investasi yang bertanggung jawab secara sosial adalah investasi yang sadar sosial, dan biasanya jenis investasi yang bertanggung jawab secara sosial juga dapat dilakukan dengan perusahaan individu yang memiliki nilai sosial yang baik setra berkualitas.


*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post